Astaga, Banyak Pelajar Tebingtinggi Terlibat Prostitusi

Astaga, Banyak Pelajar Tebingtinggi Terlibat Prostitusi
Astaga, Banyak Pelajar Tebingtinggi Terlibat Prostitusi

Masih menurut IR, katanya kalau untuk kelas hingga boking satu malam bisa mencapai Rp2,5 juta, itupun dengan garansi pihak germo harus ikut mengawal agar tidak terjadi apa-apa dengan pelajar tersebut. Peraturan dan perjanjian yang dibuat pelaku prostitusi ini kepada pelanggan sex itu harus memakai alat pelindung seperti kondom.

"Itu untuk menghindari supaya tidak terjadi kehamilan pada sang pelajar, kami tetap selalu memberitahunya agar jangan keblabasan," ungkap IR.

IR kembali menceritakan bahwa untuk pelajar yang masih perawan juga disediakannya, pemesan atau laki-laki hidung belang harus membayar hingga mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta sekali pakai.Itupun tidak gampang untuk mendapatkannya harus butuh waktu sekira 2 bulan untuk dapat yang masih perawan. " Kebanyakan om-om yang pesan perawan dan masih pelajar dari Kota Medan, mereka menelpon dan meminta pesanan dengan istilah 'Anak Ayam', apabila stok ada kami menelpon balik agar menunggu disebuah tempat untuk menjemputnya," ujar IR.

Masalah komisi yang didapat para Germo ini berkisar Rp1 juta untuk sekali pemesanan anak ayam, itupun kebanyakan yang memesan adalah om-om mata sipit yang berdomisili di Kota Medan.

TEBING TINGGI - Sekitar 30 persen pelajar setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tebingtinggi terlibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News