ASTAGA! Bayi 21 Hari Diperebutkan, Ditarik-tarik, Akhirnya…
jpnn.com - BATAM – Zahra Anindita Shyaqila bayi berusia tiga minggu tewas secara mengenaskan dengan kondisi sekujur tubuhnya penuh luka lebam di rumah sakit Graha Hermine, Batuaji, Rabu (30/3) pagi sekira pukul 07.00 WIB
Bayi perempuan pertama dari pasangan Ananda Iqbal dan Siti Aisyah warga Kavling Punggur itu, diduga korban penganiayaan dan kasus ini sudah dilaporkan ke Mapolresta Barelang.
Informasi yang diterima batampos.co.id (Jawa Pos Group), sebelum meninggal, Zahra diketahui mendapat perlakuan kasar dari Ananda dan Sulastri nenek Zahra.
Tanggal 25 Maret lalu, saat Sulastri yang merupakan warga ruli kampung Harapan, RT02/RW03 keluharan Tanjunguncang, Batuaji, Batam, hendak menjemput sang cucu di kediaman Ananda di kavling Punggur.
Namun keluarga Ananda tak terima dengan niat Sulastri itu. Sulastri merupakan ibu mertua dari Ananda. “Mereka (keluarga Ananda) tak mau bayi ini dibawa neneknya ke sini,” ujar Farida, adik Sulastri saat dijumpai di rumah kediaman Sulastri tempat jenazah bayi malang itu disemayamkan.
Penolakan dari keluarga Ananda itu, memicu terjadinya keributan antara keluarga Sulastri dan keluarga Ananda. Mereka saling rebutan sang bayi. Aksi tarik menarik bayi antara Ananda dan Sulastri tak terelakan.
”Ananda ini emosian, dia sempat angkat anak ini dengan posisi kepala ke bawah, sambil ancam ku buang anak ini,” ujar Farida adik Sulastri sambil meniru ucapan Ananda.
Aksi Ananda itu dicegat Sulastri yang mencoba memegang tangan dan kepala sang bayi yang masih dalam posisi diangkat terbalik kepala ke bawah. Aksi tarik-tarikan kembali terjadi dan berujung pada sakitnya sang bayi.
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer