Astaga, Pengungsi Rohingya Tewas Berebut Bantuan Makanan
jpnn.com, COX’S BAZAR - Kemalangan terus merundung penduduk Rohingya. Minggu pagi (18/9) dua pengungsi Rohingya di Bangladesh harus kehilangan nyawa. Mereka diinjak gajah liar saat tidur di bawah terpal plastik di dekat hutan area perbatasan.
Para pengungsi yang tidak tertampung di Kamp Kutupalong, Distrik Cox’s Bazar, memang tinggal seadanya di tanah kosong. Korban adalah Shamsul Alam, 55, dan putranya yang masih berusia 2 tahun, Syedul Amin. Saat kejadian, ada 5–6 gajah.
Selain dua korban tewas, sekitar lima orang lainnya terluka. Sebagian tenda yang dibangun pengungsi memang merupakan jalur gajah untuk keluar masuk hutan.
Itu bukan kematian pengungsi pertama di Bangladesh. Jauh hari sebelumnya, banyak pengungsi baru yang tewas karena sakit dan terluka.
Jumat (15/9) tiga orang juga tewas saat berebut pembagian makanan di Balukhali Pan Bazar dekat Kamp Kutupalong. Korban adalah perempuan dan dua anak-anak. Polisi tidak merilis nama maupun usia korban.
Pembagian tersebut memang tak resmi. Jadi, tak ada antrean. Penduduk Bangladesh yang kasihan dengan pengungsi Rohingya biasanya datang dengan truk dan melemparkan begitu saja makanan maupun pakaian yang dibawa.
Imbasnya, para pengungsi berebut dan pertengkaran kerap tak terelakkan. Mereka yang tidak kebagian kadang berusaha naik, tapi orang yang berjaga di bagian belakang truk akan memukul mereka dengan tongkat.
’’Yang paling bahaya adalah anak-anak karena pengemudi truk kadang tak melihat mereka,’’ ujar Juru Bicara Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) Corinne Ambler.
Kehidupan pengungsi Rohingya di Bangladesh penuh dengan kemalangan
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Lihat, Kapal Imigran Rohingya Terombang-ambing di Perairan Aceh
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Bangladesh Mengundurkan Diri
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 36 Ton Biji Pinang Belah Asal Jambi ke Bangladesh