Astaga! Sekeluarga Berkebun Ganja

Astaga! Sekeluarga Berkebun Ganja
Astaga! Sekeluarga Berkebun Ganja
Sampai kemarin siang, Arman bersama istrinya Elis dan anak mereka Ahmad Gunawan, masih menjalani pemeriksaan di ruang Satnarkoba Polres Limapuluh Kota. Kepada polisi dan sejumlah Wartawan Unit Polres Limapuluh, keluarga susah dari Nagari Talangmaua ini, memberi keterangan yang berbelit-belit.

Awalnya, Arman selaku kepala rumah tangga, mengaku tidak tahu, bila tumbuhan yang ditanam di kebun cabenya merupakan ganja. Pengakuan ini, membuat polisi sempat menggeleng-gelengkan kepala. Kendati demikian, polisi tidak mau main tangan dalam penyidikan. Dengan cara profesional, polisi terus melakukan pemeriksaan, hingga akhirnya keluarga Arman mengaku, bahwa mereka tahu yang mereka tanam adalah ganja.

"Saya melakukan hal ini karena terbelit hutang dengan seorang rentenir. Kami punya hutang Rp40 juta dan tak mampu lagi membayarnya. Tapi tolong pak, istri dan anak saya ini, tidak tahu apa-apa. Ini salah saya," ujar Arman kepada penyidik disaksikan sejumlah Wartawan Unit Polres Limapuluh Kota yang baru dikukuhkan oleh Kapolres AKBP Partomo Iriananto.

Cerita Arman kemudian dilanjutkan oleh istrinya Yulis. "Sebulan lalu, ada seorang famili laki-laki kami berinisial OYG yang menawarkan kepada kami, agar bertanam ganja, supaya bisa laku dijual dengan harga mahal. Sebab, usaha gambir kami sudah tidak lagi menghasilkan. Makanya, saya nekat menanam ganja ini," sebut Yulis.

LIMAPULUHKOTA-- Harga komoditi gambir yang turun-naik, membuat satu keluarga petani di Jorong Talang, Nagari Talangmaua, Kecamatan Mungka, Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News