Astaga Simpang Siur Data Pemkot Bikin RRI Surabaya Tutup Kantor
jpnn.com, SURABAYA - Dugaan simpang siur informasi yang disampaikan Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan menyebabkan RRI terpaksa menutup sementara kantor selama dua pekan.
Hal itu lantaran mengacu pada hasil swab test pertama yang menyatakan 54 karyawan RRI Surabaya positif Covid-19.
Namun, setelah melakukan uji swab ketiga, hasilnya menyatakan seluruh karyawan RRI Surabaya dinyatakan negatif Covid-19.
Hal ini tentu saja bertentangan dengan informasi yang dikeluarkan oleh Dinkes Surabaya sebelumnya.
Kepala Stasiun LPP RRI Surabaya Sumarlina pun mengatakan dengan hasil swab ini tentu menjadi kabar gembira, setelah beberapa waktu lalu hasil swab yang dilakukan penuh dengan ketidakpastian dan simpang siur.
"Sekarang ini hasil swab ketiga sudah keluar dan juga memperkuat swab kedua. Seluruh dinyatakan negatif," terang Sumarlina.
Menurut Sumarlina hasil swab pertama lah yang menjadi pangkal permasalahan. Karena hasil swab pertama tak kunjung keluar, pihaknya pun memutuskan untuk melakukan swab kedua pada 6 Juli 2020 lalu.
Hasilnya, semua karyawan RRI Surabaya dinyatakan negatif Covid-19.
RRI Surabaya terpaksa menutup kantor selama dua minggu akibat data dari pemkot yang dianggap simpang siur.
- DPRD Pertanyakan Pemberian Nama RSUD Surabaya, Pemkot Diminta Beri Penjelasan
- Radio jadi Sumber Informasi Pemilu Setelah Televisi
- Survei Nielsen: RRI, Radio Terpopuler di Indonesia
- Setahun Lebih Menanti, 754 Pelajar Surabaya Akhirnya Bisa Terima Ijazahnya
- Surabaya Bakal Punya Shelter Khusus Perempuan Korban Kekerasan, Bisa Lapor 24 Jam
- Sudah Disetuji KemenPAN-RB, Pemkot Surabaya Merekrut 2.109 PPPK dan 680 CPNS