Astaga, Tak Ada yang Mendaftar ke Sekolah Ini
Dengan kondisi tersebut, dikbud belum berencana untuk melakukan merger atau regrouping dua sekolah itu.
Sebab, diperlukan kajian yang sangat matang dan melibatkan banyak pihak.
Misalnya, kepala desa, warga sekitar, dan pihak sekolah. Hasil pengkajian tersebut bisa jadi solusinya.
Namun, selama ini SD yang minim siswa seperti SDN Plumbon 1 tetap berjalan. Sebab, sekolah tersebut masuk SDN terpencil.
"Kalau ada satu atau dua yang daftar, itu dikategorikan SDN sulit terjangkau," kata Tirto Adi, sekretaris Dikbud Sidoarjo.
"Kalau sampai tidak ada murid sama sekali terus-menerus, baru nanti ada pengkajian," lanjutnya.
Lain halnya dengan SDN Pamotan 1 dan 2. Dikbud memiliki rencana untuk merger keduanya. Sebab, lokasinya dekat dengan lumpur. Jumlah warga di lokasi tersebut juga tidak banyak. (uzi/c6/ai/jpnn)
Sekolah dasar negeri terpencil hingga saat ini belum mendapatkan siswa yang akan mendaftar melalui PPDB.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Krisis Pendidikan Nilai di Tingkat Dasar dan Menengah di Indonesia
- Peduli Pendidikan, PT HSM Berikan Alat Tulis dan Ransel untuk SD di Lingkar Tambang
- BPIP Dorong Sekolah hingga Perguruan Tinggi Segera Ajarkan BTU Pendidikan Pancasila
- Peduli Pendidikan, BenQ Indonesia Dukung Transformasi Digital dari Tingkat SD
- MilkLife Soccer Challenge 2023 Lahirkan Pesepak Bola Putri Masa Depan
- Kemendikburistek: Pastikan Anak Kurang Mampu yang Dapat PIP