Astagfirullah, Karyawan ACT Diduga Kirim Dana ke Jaringan Teroris Al Qaeda
jpnn.com, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan dugaan transaksi aliran dana dari karyawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke kelompok teroris.
Kepala PPATK Ivan Yustiavanda mengatakan karyawan itu terindikasi terafiliasi dengan jaringan Al-Qaeda.
Ivan menyebutkan penerima dana itu Satu dari 19 orang yang ditangkap kepolisian Turki.
"Yang bersangkutan (penerima, red) pernah ditangkap. Dia salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al-Qaeda," kata Ivan saat jumpa pers di kantornya, Rabu (6/7).
Namun, PPATK masih menelusuri lebih lanjut temuannya itu.
"Masih dalam kajian lebih lanjut, apakah memang ditujukan untuk aktivitas lain atau ini secara kebetulan. Selain itu, secara tidak langsung terkait dengan aktivitas-aktivitas yang memang patut diduga melanggar ketentuan perundang-undangan," kata Ivan.
PPATK juga menemukan transkasi ACT ke sejumlah negara yang berisiko tinggi.
Ivan menyebut pihak yang bertransaksi mulai dari karyawan hingga admin lembaga amal tersebut.
PPATK menemukan dugaan transaksi aliran dana dilakukan karyawan Aksi Cepat Tanggap atau ACT ke kelompok teroris jaringan Al-Qaeda.
- Forum Mahasiswa Anti Korupsi Indonesia Minta Dompet Dhuafa Transparan soal Pengelolaan Dana
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Begini Respons Dompet Dhuafa soal Demo GMPI dan Tudingan Penyelewengan Dana ACT
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri