Astindo Nilai Aksi Anarkis Bakal Pecah
Refund Tiket Batavia Bermasalah
Sabtu, 02 Februari 2013 – 06:10 WIB
BALIKPAPAN-Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Kaltim berang. Aksi maskapai menghentikan operasional secara mendadak, kembali terulang. Setelah beberapa waktu lalu makapai Mandala, kali ini Batavia Air. Tentu saja, ini menjadi malapetaka bagi travel agent lantaran menjadi pihak yang paling dikorbankan.
Maklum saja, banyak dana yang ditanamkan dalam bentuk deposito atau top up. Sebab sejatinya, dana yang sudah didepositokan berfungsi untuk menerbitkan tiket bagi reservasi yang sudah dibuat. Dengan sistem pembayaran seperti ini, menurut Asrindo, berarti operasional maskapai penerbangan dimodali oleh dana dari agen perjalanan. Sayang, justru travel agent yang selalu terpojok tatkala maskapai dinyatakan bangkrut dan lari dari kewajiban.
Baca Juga:
"Kami menuntut Batavia Air mengembalikan deposito," kata Ketua Astindo Kaltim, Akhmad Tauhid, kemarin. Itu karena, sambung dia, dana deposito tersebut murni milik travel agent yang terlibat kerjasama dengan Batavia Air. "Jadi bukan bagian dari aset Batavia Air dan itu harus dikembalikan," tegasnya.
Yang paling disesalkannya, penghentian operasional Batavia Air diikuti dengan menghilangnya karyawan, khususnya District Manager (DM) yang bertanggung jawab atas kantor perwakilan yang dipimpin. "Jangan ngumpet, berikan penjelasan tentang (metode) pengembalian tiket penumpang dan deposito," ujarnya mengingatkan.
BALIKPAPAN-Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Kaltim berang. Aksi maskapai menghentikan operasional secara mendadak,
BERITA TERKAIT
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong