AstraZeneca Klaim Vaksinnya Aman, Irlandia Pilih Hentikan Sementara Vaksinasi
Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama dengan Oxford University telah mendapat izin untuk digunakan di Uni Eropa dan negara lain termasuk Australia namun belum mendapat persetujuan dari regulator di Amerika Serikat.
Perusahaan tersebut sedang mempersiapkan laporan untuk mendapat persetujuan dari regulator di AS dan data fase ketiga uji coba di sana akan dikeluarkan dalam beberapa pekan mendatang.
"Kami mungkin bereaksi berlebihan"
Pihak berwenang kesehatan di Republik Irlandia sudah menerima laporan mengenai adanya kasus penggumpalan darah seperti yang terjadi sebelumnya di Eropa namun tidak seserius kasus yang ada di Norwegia.
Demikian dikatakan oleh Wakil Kepala Bidang Medis Ronan Glyn, yang menambahkan bahwa kasus di Norwegia adalah penggumpalan darah di bagian otak yang dialami oleh 4 orang yang berusia 30-40 tahunan.
Dr Glyn mengatakan Irlandia menangguhkan vaksinasi karena mereka akan memberikan vaksin AstraZeneca kepada mereka yang berusia sama dengan di Norwegia minggu depan.
"Mudah-mudahan kami akan memiliki data dalam beberapa pekan mendatang yang bisa meyakinkan kami sehingga program vaksinasi bisa dilanjutkan kembali."
Vaksinasi menggunakan AstraZeneca sejauh ini sudah mencakup 20 persen dari 590 ribu dosis yang diberikan, terutama kepada para tenaga kesehatan, dari sekitar 4,9 juta warga Irlandia.
Perusahaan pembuat vaksin COVID-19, AstraZeneca mengatakan bahwa studi terhadap mereka yang sudah divaksinasi tidak menemukan adanya risiko peningkatan penggumpalan darah
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata