Astuti Gugat Cerai Lantaran Rahman Sering Main Tangan
Rahman bahkan sempat curhat jika, dia tak ingin cerai dengan Astuti. Astuti sendiri mengaku ingin menceraikan Rahman karena Rahman sering kasar dan ringan tangan kepadanya. "Bu As gugat cerai katanya sering dipukul, sementara Rahman tak mau diceraikan," tutur Bayu.
Pagi sebelum kejadian, Rahman memang berangkat dari rumah tersebut menggunakan ojek. Rahman membawa sebuah tas ransel, namun Bayu mengaku tak tahu apa isi dalam ransel Rahman itu. "Siangnya malah dengar kabar (penikaman dan pembunuhan) itu," kata Bayu.
Mengenai gugatan cerai Astuti itu, setahu Bayu sudah memasuki panggilan kedua di saat hari kejadian. "Mereka ke sana (PA) itu untuk panggilan kedua katanya," ungkap Bayu.
Raula ketua RT02 di lokasi rumah milik Astuti itu membenarkan jika Astuti pernah mendatanginya untuk mengurus surat domisili. "Sebulan yang lalu dia (Astuti) ke sini ngurus surat domisili. Alasannya untuk pengurusan surat cerai," tuturnya.
Astuti baru mengurus surat domisili di lokasi rumahnya karena selama ini dia tidak tinggal disana. (eja/ray/jpnn)
BENGKONG - Siti Astuti korban pembantaian suaminya, Rahman hingga sekarat, Kamis (11/6) lalu di ruangan tunggu pengadilan agama (PA) Sekupang, kini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius