Asumsi Harga Minyak Bisa Berubah
jpnn.com, JAKARTA - Tren harga minyak mentah dunia yang terus naik sejak awal 2018 berdampak pada penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang ditetapkan PT Pertamina (Persero).
Terkait dengan hal tersebut, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan, sejauh ini pemerintah masih berpatokan pada APBN 2018.
Meski begitu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menyatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menyesuaikan asumsi harga minyak atau ICP yang ditetapkan USD 48 per barel.
Dia menuturkan, hal tersebut tengah didiskusikan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Ignatius Jonan.
Berdasar hasil pertemuan tersebut, telah diidentifikasi jumlah deviasi dari kenaikan harga minyak dunia dengan asumsi ICP dalam APBN tahun ini.
”Nanti keputusan mengenai berapa jumlah soal perubahan ini dibahas di dalam APBN laporan semester yang akan kami sampaikan kepada dewan (DPR, Red) pada pertengahan tahun,” ujar Sri, Selasa (27/2).
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengatakan, sebelumnya pihaknya memperkirakan harga minyak dunia tahun ini rata-rata USD 52 per barel.
Namun, sepanjang 2018 berjalan, harga rata-rata minyak dunia sudah tembus USD 60 per barel.
Tren harga minyak mentah dunia yang terus naik sejak awal 2018 berdampak pada penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang ditetapkan PT Pertamina (Persero).
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- Sikap Keuangan