Asuransi Dapat Membantu Petani Bima Hindari Kerugian Akibat Banjir

jpnn.com, BIMA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau petani di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, memanfaatkan asuransi untuk menjaga lahan pertanian.
Terlebih, saat ini pertanian di Kota Bima terganggu banjir, akibatnya tidak kurang dari 9,5 hektare tanaman padi dipastikan gagal panen.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengingatkan petani untuk selalu menjaga lahan dari ancaman banjir, longsor, dan kegagalan panen.
Mentan SYL menyebut menyediakan asuransi usaha tani padi sebagai salah satu strategi untuk menghadapi ancaman gagal panen.
“Saya harap asuransi adalah bagian dari solusi yang pasti bagi mereka yang terkena dampak, terutama yang kena puso,” ujar Mentan SYL, Jumat (15/1).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan asuransi menjadi pilihan terbaik kalau terjadi gagal panen.
Dia menjelaskan, asuransi sifatnya antisipasi, menjaga kalau ada ancaman yang membuat gagal panen.
"Oleh karena itu, saat memasuki musim tanam, ada baiknya petani juga mengasuransikan lahan. Hal ini menjadi bagian dari antisipasi jika pertanian gagal panen,” kata dia.
Syahrul Yasin Limpo mengingatkan petani selalu menjaga lahan dari ancaman banjir, longsor, dan gagal panen. Asuransi adalah solusi.
- Ekspansi dan Perluas Jangkauan Retail SME, Great Eastern Fokus Pengembangan Agen
- CropLife Indonesia Dorong Pengelolaan Pestisida Berkelanjutan
- Dengar Strategi Mentan Amran, Mahasiswa Optimistis Indonesia Swasembada Pangan
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg