Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) sepanjang 2024 telah melindungi lebih dari 464.957 petani dengan cakupan lahan 278.832 hektare di seluruh Indonesia.
Hal ini menjadi komitmen perusahaan dalam mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintah.
"Sepanjang 2019 hingga 2024 Jasindo telah memberikan perlindungan kepada lebih dari 4,5 juta petani dengan lebih dari 3 juta hektare lahan padi dan telah menyalurkan klaim sebesar lebih dari Rp386 miliar," ujar Andy Samuel, Direktur Utama Asuransi Jasindo.
Kemudian, sebagai upaya peningkatan literasi asuransi di Indonesia, Jasindo menjalankan program edukasi asuransi nasional dengan mengangkat tema 'Jasindo Goes to School & Campus', mencakup 30 kota dan lebih dari 6.200 pelajar dan mahasiswa.
Inisiatif ini mendapatkan penghargaan Rekor MURI karena perusahaan berhasil memberikan polis asuransi kecelakaan diri kolektif senilai Rp103 miliar kepada siswa SMA di seluruh wilayah Indonesia.
Di sisi sosial melalui program CSR, Jasindo telah banyak menyalurkan bantuan dan dukungan yang mencakup bidang pendidikan, lingkungan hidup, dan penguatan UMKM.
“Kami percaya, nilai perusahaan tercermin dari dampak positif yang dihasilkan. Kinerja finansial hanyalah satu sisi, kebermanfaatan sosial adalah sisi lainnya,” seru Andy.
Andy menambahkan kinerja positif Asuransi Jasindo tidak terlepas dari upaya-upaya perbaikan yang dilakukan selama ini.
Di sisi sosial melalui program CSR, Jasindo telah banyak menyalurkan bantuan dan dukungan yang mencakup bidang pendidikan, lingkungan hidup, dan penguatan UMKM.
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar