Asyam Korban Diksar, Pernah Diundang Presiden Jokowi
’’Asyam menyebut nama Yudi yang melakukan kekerasan,’’ kata Handayani ketika ditemui Jawa Pos Radar Jogja di rumah duka, Dusun Jetis, Caturharjo, Sleman, kemarin (25/1).
Kekerasan yang dimaksud, lanjut Handayani, antara lain, Yudi memukul punggung Asyam dengan rotan sepuluh kali.
Lalu, Asyam disuruh mengangkat beban air terlalu berat. Selanjutnya, diduga ada aksi kekerasan lain oleh nama yang sama.
Karena itulah, keluarga Asyam tidak bisa menerima perlakuan yang mengakibatkan anaknya mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
Handayani beserta suaminya, Abdulah Arbi, memutuskan untuk mengambil langkah hukum atas kematian anaknya.
Berdasar hasil otopsi, ditemukan indikasi kekerasan fisik yang dialami almarhum. Menurut Handayani, hampir sekujur badan anaknya mengalami memar-memar. Di antaranya, memar di dada sebelah kanan.
”Luka dalam di dada itu membuat napas Asyam tersengal-sengal. Dia jadi sulit berbicara. Tutur katanya tidak jelas,” tutur perempuan berjilbab tersebut.
Sebagaimana diberitakan kemarin, tiga mahasiswa UII meninggal dunia setelah mengikuti The Great Camping (TGC) Mapala Unisi di Tlogodringo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, 14–22 Januari.
Syaits Asyam, satu di antara tiga korban meninggal dalam diksar Mapala UII (Unisi) Jogjakarta.
- Mapala UI Mengampanyekan Pendakian Netral Karbon, Ternyata Ini Maksudnya
- Diduga Video Diksar Mapala UII Sudah Dihapus
- Sanksi Tegas! Sembilan Mahasiswa Dikeluarkan Dari UII
- Ternyata Ada Rekaman Diksar Maut Mapala UII
- Tersangka Diksar Maut Terserang Flu dan Batuk
- Dua Tersangka Diksar Maut Mapala Akui Lakukan Kekerasan