Asyam Korban Diksar, Pernah Diundang Presiden Jokowi
Syafii mengakui adanya bekas penganiayaan fisik di tubuh anaknya. Sebelum meninggal, Ilham sempat berkomunikasi dengannya.
Menurut pengakuan Ilham, dia mendapat siksaan dari para seniornya di Mapala Unisi. Hal itu dikuatkan saat Syafii melihat langsung kondisi tubuh almarhum.
”Awalnya Ilham telepon katanya dipukuli. Dia sempat mengirim foto tubuhnya yang memar-memar. Saat saya tiba di Jogja dan melihat langsung kondisi anak saya, ternyata benar adanya. Bahkan, ada bekas pukulan seperti bukan pukulan tangan,” jelas Syafii.
Kemarin jenazah almarhum sudah tiba di kampung halaman di Lombok Timur. Tangis histeris menyambut kedatangan jenazah di rumah duka. Sang ibu beserta saudara-saudara almarhum tak kuat menahan duka mendalam.
Syafii menyatakan bakal membawa kasus tersebut ke ranah hukum. ”Saya sudah melapor ke Polda DIJ. Tapi, saya disarankan untuk melapor ke wilayah hukum kejadian (Polres Karanganyar),” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang korban luka, Abyan Razaki, 19, hingga kemarin masih menjalani perawatan intensif di RS JIH Jogja.
Dia mengaku mengalami kondisi serupa dengan tiga korban meninggal. Dia mengalami luka-luka di sekujur tubuh.
Kakak Abyan, Raihan Aflah, 20, menjadi saksi tumbangnya sang adik bungsu. Sepulang dari TGC di Gunung Lawu Sabtu (21/1), kesehatan Abyan menurun drastis.
Syaits Asyam, satu di antara tiga korban meninggal dalam diksar Mapala UII (Unisi) Jogjakarta.
- Mapala UI Mengampanyekan Pendakian Netral Karbon, Ternyata Ini Maksudnya
- Diduga Video Diksar Mapala UII Sudah Dihapus
- Sanksi Tegas! Sembilan Mahasiswa Dikeluarkan Dari UII
- Ternyata Ada Rekaman Diksar Maut Mapala UII
- Tersangka Diksar Maut Terserang Flu dan Batuk
- Dua Tersangka Diksar Maut Mapala Akui Lakukan Kekerasan