Asyiknya Menikmati Program Wisata Homestay di Kampung Malaysia
Ada Spa Lumpur dan Gigitan Lintah di Sungai
Jumat, 06 Agustus 2010 – 07:07 WIB
Rumah-rumah dari kayu berarsitektur Melayu atau Minangkabau masih terlihat di desa tersebut. Rumah-rumah itu merupakan bantuan dari kerajaan dengan ukuran tiga bilik atau tiga kamar tidur. Di rumah-rumah seperti itulah para wisatawan ditampung selama melancong.
Baca Juga:
"Di antara 100 rumah penduduk di sini, 25 rumah siap menjadi homestay. Tentu yang fasilitasnya layak sesuai dengan laisen (lisensi) dari Tourism Malaysia," terang Mardliyah, koordinator Pelegong Homestay.
Begitu masuk kampung tersebut, para pelancong akan disambut musik semacam hadrah. Setelah itu, tamu dibawa ke Balai Raya Pelegong (seperti balai desa di Indonesia, Red) untuk mendapat penjelasan seputar program homestay. Saat itu pula pengelola program akan mendistribusikan tamunya ke rumah-rumah penduduk serta diperkenalkan dengan orang tua angkat selama di Pelegong.
Keramahan dan sambutan hangat akan dirasakan para tamu begitu masuk menjadi bagian dari penduduk setempat. Sejak itulah, wisatawan menjalani kehidupan baru sebagai warga Pelegong. Selain bisa menikmati suasana pedesaan, wisatawan akan merasakan hal-hal yang alami dan khas pedesaan.
Kementerian Pelancongan Malaysia menargetkan 38 juta wisatawan berkunjung ke negerinya hingga 2020. Untuk mencapai target itu, Malaysia kini gencar
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408