Asyiknya Menikmati Program Wisata Homestay di Kampung Malaysia
Ada Spa Lumpur dan Gigitan Lintah di Sungai
Jumat, 06 Agustus 2010 – 07:07 WIB

Asyiknya Menikmati Program Wisata Homestay di Kampung Malaysia
Lumpur di wajah itu tak boleh dihilangkan hingga kering sebelum sampai di Jeram Tebrau yang tinggal sekitar 200 meter lagi. Baru, setelah sampai di jeram tersebut, corengan lumpur yang mulai mengering di wajah dibasuh dengan air sungai yang bening itu. "Inilah spa lumpur yang percuma (gratis). Berbeda dari spa lumpur di KL (Kuala Lumpur) yang mahal," ujar Nor Erma, salah seorang pemandu acara susur sungai tersebut.
Menurut dia, sayang hari itu tidak turun hujan. Sebab, bila turun hujan, debit air akan naik. "Kalau hujan, air akan sedikit naik sampai lutut. Saat itulah biasanya lintah-lintah akan keluar sehingga tuan-tuan dan puan-puan bisa merasakan digigit lintah," tambah Erma serius.
"Ya, para turis dari Eropa sangat suka digigit lintah di sini. Kalau orang Indonesia, mungkin tidak aneh. Sebab, kita masih serumpun dan kondisi alamnya sama. Tapi, bagi orang Eropa, mungkin akan jadi sensasi tersendiri. Buktinya, mereka sangat suka digigiti lintah," jelas Erma dengan logat "Upin-Ipin".
Setelah makan siang di rumah masing-masing, peserta mendapat jeda istirahat hingga pukul 14.30. Peserta lalu diajak membuat anyaman dari rotan serta memasak ikan hasil tangkapan di sungai. Kegiatan sore itu diakhiri dengan olahraga "boling" yang memanfaatkan kaleng bekas sebagai pin dan kelapa kering sebagai bolanya.
Kementerian Pelancongan Malaysia menargetkan 38 juta wisatawan berkunjung ke negerinya hingga 2020. Untuk mencapai target itu, Malaysia kini gencar
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu