Atalian Global Services Indonesia Optimistis Pimpin Pasar pada 2023
jpnn.com, JAKARTA - Atalian Global Services Indonesia menilai 2022 adalah tahun yang begitu transformasional.
Chief Executive Officer Atalian Global Services Indonesia Jeffry Johary mengatakan seiring dengan pengembangan bisnis, pihaknya memiliki target memimpin pasar.
"Kami mengawali tahun ini dengan pembukaan kantor pusat baru, diikuti dengan Innovation Space yang mengintegrasikan teknologi dan manusia. Sebagai 24/7 Command Centre, kami bisa merespons keadaan darurat secara efektif, dengan memanfaatkan teknologi terkini," ungkap Jeffry di Jakarta, Selasa (20/12).
Diluncurkan April lalu, Innovation Space telah menjadi lighthouse project untuk implementasi teknologi, yang meningkatkan efisiensi bagi lebih dari 11.000 anggota tim kami di Atalian Indonesia.
Hal ini terwujud melalui analitik data yang dimanfaatkan dalam menghadapi tantangan pada produktivitas, keberlanjutan, dan manajemen tenaga kerja.
Tahun ini, Atalian Global Services Indonesia juga telah menguatkan komitmen dalam tanggung jawab sosial.
"Sejumlah program yang kami lakukan di antaranya yaitu melalui kampanye #CleanIsANewCare kami yang mempromosikan kesadaran perilaku hidup bersih di tempat publik, kegiatan donor darah, hingga keterlibatan dalam tim tanggap darurat penanganan bencana alam," ungkap Jeffry.
Jeffry menyebut dengan mengusung tema ‘Ready for Takeoff’, pihaknya antusias menyampaikan layanan yang berstandar internasional kepada klien.
Chief Executive Officer Atalian Global Services Indonesia Jeffry Johary mengatakan seiring dengan pengembangan bisnis pihaknya memiliki target memimpin pasar
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Ahmad Luthfi Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Pekerja di Jawa Tengah
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik