Atap Bocor

Atap Bocor
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mereka itu sekarang ini menjadi tenaga penting. Sekaligus berisiko. Pun masih pula harus membayar uang kuliah –yang mahal itu.

Maka sudah sewajarnya uang kuliah mereka itu dibebaskan. Setidaknya selama Covid-19 ini.

"Dulu pernah dibebaskan. Namun, hanya satu semester. Sekarang sudah harus membayar lagi," ujar dr Jagadito, lulusan Universitas Airlangga yang lagi mengambil spesialis jantung di Universitas Gadjah Mada/RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Mereka itu, ujar Jagadito, perlu biaya besar untuk menjaga diri. Agar tidak tertulari virus. Mereka harus membeli berbagai vitamin dan obat.

Memang, seperti juga dokter lain, mereka mendapat tunjangan Covid: Rp 12,5 juta/bulan.

Namun, mereka juga sudah tidak bisa lagi membuka praktik.

Pernah ada ide agar mahasiswa kedokteran yang belum lulus tes –tetapi sudah selesai kuliah– untuk diperbantukan.

Jumlahnya sangat besar. Mereka itu menunggu untuk tes ulangan. Hanya saja berisiko. Tes akhir saja belum lulus kok harus menangani pasien.

Menambah jumlah tempat tidur darurat bisa diadakan. Namun, dapat tenaga medis dari mana?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News