Atap Panel Surya di Australia Barat Lampaui Produksi Listrik Turbin

"Mereka tak memprediksi hal itu, mereka memiliki semua kontrak batubara dan gas yang berlangsung selama 20 atau 30 tahun dan mereka bahkan memiliki pembangkit listrik tua, memperbaikinya, tetapi tak pernah menggunakannya," ungkap sang Profesor.
Ia menyambung, "Terlepas dari periode puncak, kami benar-benar mengurangi konsumsi energi kami selama periode ini karena masyarakat tak membutuhkannya jika mereka memiliki panel surya di atap."
Perusahaan listrik ‘Synergy’ telah dihubungi untuk memberikan komentar.
Baterai berada di balik lonjakan panel surya
Kelemahan terbesar atap surya adalah ketidakmampuannya untuk memasok listrik setelah matahari terbenam.
Hal ini bisa diatasi dengan pemasangan sistem baterai besar yang memungkinkan rumah tangga menyimpan energi matahari untuk digunakan dalam periode puncak.
Manajer kebijakan di Dewan Energi Bersih atau Clean Energy Council, Darren Gladman, mengatakan, sampai saat ini, sistem penyimpanan baterai terlalu mahal untuk rata-rata konsumen.
Ia mengatakan, baterai rumah tangga akan menjadi semakin umum ketika produsen besar seperti perusahaan miliarder Elon Musk, yakni Tesla, masuk ke pasar.
Menurut hasil penelitian dari Universitas Curtin, atap panel surya di Perth kini memproduksi energi sebanyak turbin terbesar di Australia Barat. Profesor
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya