Atasi Backlog Perumahan, REI Minta Pemerintah Getol Bangun Jalan
jpnn.com, JAKARTA - Angka backlog alias kesenjangan pasokan dan kebutuhan rumah mencapai 11,4 juta rumah tangga.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddin menyatakan, dari jumlah backlog tersebut, 80 persennya merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Karena itu, pemerintah kemudian menyelenggarakan program Satu Juta Rumah untuk memenuhi kebutuhan segmen tersebut.
Namun, lanjut Syarif, penyediaan rumah murah bukan satu-satunya cara untuk mengurangi backlog perumahan.
Dari 11,4 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah, 20 persennya merupakan segmen non-MBR yang juga membutuhkan rumah.
”Bukan hanya rumah murah untuk mengatasi backlog ini. Rumah menengah ke atas juga termasuk. Tentunya melalui mekanisme pasar,” katanya, Selasa (11/7).
Syarif menambahkan, program Satu Juta Rumah yang berlangsung sejak 2015 tidak sepenuhnya diperuntukkan MBR.
Program tersebut berjalan dengan komposisi 700 ribu rumah MBR dan 300 ribu rumah non-MBR.
Angka backlog alias kesenjangan pasokan dan kebutuhan rumah mencapai 11,4 juta rumah tangga.
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Matahariland Akan Hadirkan Cluster Terbaru di Bandung Selatan, Lokasinya Strategis
- Senator Yakini Bang Ara Mampu Wujudkan Program 3 Juta Rumah
- LPKR Raih Pra Penjualan Rp 4,25 Triliun, Tumbuh 26 Persen Dibandingkan Tahun Lalu