Atasi Backlog Perumahan, REI Minta Pemerintah Getol Bangun Jalan
![Atasi Backlog Perumahan, REI Minta Pemerintah Getol Bangun Jalan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/02/11/5d0a6223aae5ccc31d7259be5698c3a6.jpg)
Secara jumlah, kata Syarif, memang lebih sedikit. Namun, penyediaan rumah menengah ke atas menjadi upaya untuk mengatasi backlog.
”Sampai akhir Juni kemarin, 306 ribu rumah terbangun. Sekitar 240 rumah MBR dan 60-an rumah non-MBR,” ucapnya.
Pengembang mencatat sejumlah penyebab tingginya backlog.
Salah satunya, pembangunan rumah bersubsidi kerap tidak sesuai kebutuhan.
Sebab, kebutuhan perumahan terbesar justru ada di perkotaan.
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jatim Nur Wahid menyebutkan, untuk mengatasi backlog perumahan, pemerintah harus membangun infrastruktur utama berupa jalan.
Terutama dari pusat kota ke daerah-daerah pinggiran agar bisa menjangkau lokasi perumahan.
Sebab, lahan untuk membangun rumah murah hanya bisa diperoleh di pinggiran kota yang minim infrastruktur.
Angka backlog alias kesenjangan pasokan dan kebutuhan rumah mencapai 11,4 juta rumah tangga.
- BI Tambah Insentif Likuiditas Makropudensial untuk Bank Penyalur Kredit Perumahan
- Wamenkeu: Sektor Perumahan Bisa Menggerakkan Perekonomian RI di Tengah Tantangan Global
- Ekspansi Bisnis, PHI Group dan Perumnas Teken MoU Kerja Sama Aset
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat
- Fahri Hamzah Sebut Pembangunan Rusun Solusi untuk Mengubah Kawasan Kumuh jadi Modern
- Tolong Dicatat, Satu Juta Rumah yang Dibangun Qatar Bukan Buat Orang Kaya