Atasi Dampak Pandemi COVID-19, Australia Kurangi Pajak Penghasilan Warganya

Atasi Dampak Pandemi COVID-19, Australia Kurangi Pajak Penghasilan Warganya
Menteri Keuangan Australia Mathias Cormann bersama Menteri Urusan Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg memastikan dukungan finansial bagi pengusaha dan pekerja untuk mengatasi dampak pandemi. (Facebook: Mathias Cormann)
Atasi Dampak Pandemi COVID-19, Australia Kurangi Pajak Penghasilan Warganya Photo: Pemotongan pajak penghasilan akan menambah dana segar di masyarakat dan diharapkan mendorong pemintaan dan konsumsi. (ABC News: Brendan Esposito)

 

Kebijakan pemotongan pajak dipertanyakan

Pemerintah menyatakan tambahan gaji akibat pemotongan pajak penghasilan diharapkan akan dibelanjakan kembali ke dalam perekonomian.

Menteri Josh sebelumnya menjelaskan mengapa kebijakan pemotongan pajak sangat tepat saat ini.

"Kami mempertimbangkan hal ini dan waktu penerapakannya, sebab kami ingin mendorong naiknya permintaan, konsumsi, dan menambah dana segar di masyarakat. Makanya kami mengambil kebijakan ini," ujar Frydenberg.

Data dari Deloitte Access Economics menunjukkan meningkatnya tabungan masyarakat akibat kondisi yang tidak pasti di tengah pandemi.

Lembaga tersebut menyatakan meskipun kebijakan pemotongan pajak cukup baik, namun tidak menjamin masyarakat akan terdorong untuk meningkatkan belanja.

Sementara Australian Council of Social Service menyatakan tidak setuju dengan kebijakan ini.

Menurut Cassandra Goldie, direktur utama dari lembaga tersebut, tunjangan kesejahteraan bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah justru yang perlu ditambah.

Australia mengumumkan kebijakan pemotongan pajak sebagai upaya mengatasi dampak pandemi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News