Atasi Kasus Covid-19, Bupati Bogor Lakukan Strategi Menyerang dan Bertahan
jpnn.com, CIBINONG - Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa kasus virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor Jawa Barat belum melandai, berbeda dengan tetangganya, Kota Bogor yang sudah tiga hari nihil kasus baru COVID-19.
"Sebagai daerah dengan grafik kasus yang belum melandai, saya dan perangkat daerah tengah melakukan strategi menyerang sekaligus bertahan," ungkap Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Bogor, Rabu(6/5).
Ia mengatakan, hampir setiap hari, selalu ada pasien baru COVID-19 di wilayah Kabupaten Bogor, seperti hari ini ada satu pasien perempuan usia 52 tahun asal Kecamatan Cileungsi.
Hingga Rabu (6/5) malam, Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah positif terinfeksi virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 140 pasien.
"Total ada 140 kasus positif COVID-19, 15 orang di antaranya sudah sembuh, dan 11 orang meninggal dunia," tutur perempuan yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Di samping itu Pemkab Bogor juga mencatat ada sebanyak 1.410 orang dalam pemantauan (ODP), 1.072 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 1.183 pasien dalam pengawasan (PDP), 657 di antaranya sudah selesai diawasi.
Ia mengatakan, dari 657 PDP yang sudah selesai diawasi, ada sebanyak 42 pasien yang meninggal sebelum dinyatakan positif ataupun negatif COVID-19 melalui hasil swab. (antara/jpnn)
Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa kasus virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor Jawa Barat belum melandai.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya