Atasi KDRT, Australia Tertarik Bangun Kantor Polisi Khusus Wanita

Polisi di Australia harus berurusan dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) setiap dua menit, sebuah realita yang mengusik dan pihak berwajib di negara ini tengah berjuang untuk melawannya.
Para peneliti di Queensland, kini, tengah mengamati pendekatan unik dan kooperatif dari seluruh dunia, bahkan hingga Amerika Selatan, untuk mengatasi masalah tersebut dengan sukses.
Kantor polisi khusus wanita yang dirancang khusus untuk menangani KDRT dan kekerasan seksual sudah beroperasi diam-diam selama puluhan tahun di Brazil, Argentina, Ekuador, Nikaragua dan Peru dengan kerjasama dari multi-lembaga dan pemerintah setempat.
Profesor kriminolog, Kerry Carrington, mengunjungi kantor polisi khusus wanita di Argentina. (Foto: Kerry Carrington)
Profesor kriminolog dari Universitas Teknologi Queensland, Kerry Carrington, telah diberi izin untuk memulai sebuah studi pertama di dunia, setelah kunjungan terbarunya ke sejumlah kantor polisi unik di Argentina.
Profesor Kerry mengatakan bahwa, seperti namanya, kantor polisi ini dikelola oleh polisi, psikolog dan pekerja sosial wanita.
"Mereka tak terlihat seperti kantor polisi dalam hal warna kantornya yang sangat cerah, mereka memiliki bunga [dan] mereka sangat ramah dan menyambut hangat," tuturnya.
"Kamar wawancaranya sangat terang; masing-masing dari mereka memiliki pusat bermain [dan] ruang mainan untuk anak-anak,” tambahnya.
Polisi di Australia harus berurusan dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) setiap dua menit, sebuah realita yang mengusik dan pihak berwajib
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia