Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
Sabtu, 20 Agustus 2011 – 17:32 WIB
Dengan gambaran lokasi seperti itu kesulitan membangun proyek Baliem-2 sudah bisa dibayangkan. Bukan saja tidak ada jalan dari Wamena ke Baliem-2, bahkan tidak ada jalan menuju Wamena itu sendiri. Semua barang harus didatangkan dari Jayapura dengan pesawat. Mulai semen, baja sampai beras dan gula.?
Baca Juga:
Karena itu, Nasri Sebayang, direktur perencanaan dan teknologi PLN, harus membuat desain Baliem-2 yang tidak umum. Untuk membangun 50 MW tahap I saja, mungkin sampai memerlukan 10 turbin. Ini pun harus dengan cara yang rumit. Sebab, pada dasarnya pesawat menuju Wamena hanya bisa mengangkut turbin berukuran 1 MW. Akan dicoba menggunakan turbin 5 MW dengan cara dipreteli. Pasti tidak mungkin menggunakan turbin lebih besar dari 5 MW seperti di Jawa.
Ide-ide untuk bisa mengangkut ribuan ton material ke Wamena terus kami pikirkan. Apalagi, pertengahan tahun depan fisik proyek Baliem-2, setidaknya jalan akses, sudah harus dimulai.
Dalam keadaan kelelahan karena perjalanan pulang ke Wamena ini, kami paksakan berbelok dulu ke arah Sungai Walesi. Yakni, untuk melihat proyek minihidro: pembangkit listrik tenaga air berukuran kecil. Kami memang berencana memenuhi kebutuhan mendesak listrik Wamena saat ini dengan minihidro. Sedangkan proyek Baliem-2 yang baru selesai 5-6 tahun mendatang adalah untuk keperluan jangka panjang.
AWAN tiba-tiba datang berduyun-duyun. Jam sudah menunjukkan pukul 12.15 WIT. Berarti sudah satu jam kami bercengkerama bersama penduduk suku Wamena
BERITA TERKAIT