Atasi Kemacetan, Perlu Tambahan Jalan Baru di Pekalongan
jpnn.com - PEKALONGAN--Jalur pantai utara (Pantura) Jawa masih tetap menjadi pilihan bagi pemudik yang menuju Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Sayangnya, saat memasuki wilayah Pekalongan, pemudik tidak memiliki banyak pilihan jalan alternatif. Akibatnya arus kendaraan mudik menumpuk dan kemacetan sulit dihindari.
Dari pantauan JPNN, dalam beberapa tahun terakhir Pekalongan tidak menambah atau membuka jalan baru yang bisa digunakan sebagai alternatif. Akibatnya, semua kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bus sampai truk menumpuk di jalan utama Kota Pekalongan.
Hal ini bisa terpantau dalam perjalanan Tim Liputan Mudik Layanan Publik (Lipmudyanlik) Kementerian PANRB bersama JPNN. Perjalanan dari Cirebon hingga Brebes melalui jalan biasa masih terasa lancar. Kepadatan mulai terjadi ketika masuk Pemalang, dan makin
terasa menjelang masuk Pekalongan.
Terbatasnya jalan di tengah Kota Batik itu tampaknya menjadi penyebab utama. Meski sebelum masuk Pekalongan ada jalur alternatif menyusuri pesisir pantai utara, namun hanya sebagian kecil pemudik yang sudi melalui jalur itu.
“Selain jalannya sempit dan belum bagus, jaraknya juga jauh,” ujar Janu, pemudik yang hendak menuju Demak di Pekalongan, Senin, (5/8).
Hal senada juga dikatakan Yono, pemudik motor dari Bekasi ke Magelang yang tengah beristirahat di Kota Santri.
“Saya sudah terbiasa lewat jalur utama di Pekalongan ini. Jadi enggan juga kalau harus lewat jalur alternatif yang jalannya belum bagus,” kata Yono.
Kondisi ini berbeda dengan beberapa daerah, seperti Pemalang, Batang dan Kendal yang kini telah memiliki jalan alternatif yang memutar di luar pusat kota (bypass). Meski dalam kondisi puncak jalur itu selalu padat dengan kendaraan pemudik, namun setidaknya bisa mengurangi kepadatan di tengah kota. (flo/jpnn)
PEKALONGAN--Jalur pantai utara (Pantura) Jawa masih tetap menjadi pilihan bagi pemudik yang menuju Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Sayangnya, saat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi