Atasi Konten Negatif dengan Cara Blokir Tidak Efektif
jpnn.com, JAKARTA - Praktisi IT dan Ahli Keamanan Informasi ITB Budi Rahardjo mengkritisi cara pemerintah untuk mengatasi konten negatif dengan cara pemblokiran situs.
Menurut Budi Rahardjo, cara-cara blokir situs atau dari hulu itu tidak mendidik sama sekali.
”Malah orang bisa jadi akan melakukan enkripsi, malah susah dipantau atau dimonitor. Orang berupaya menutupi-menutupi,” kata dia, Rabu (3/1).
Selain itu sangat mudah bagi sebuah situs yang diblokir itu untuk beralih atau membuka situs lainya. Hanya perlu membeli hosting baru atau mengganti alamat internet protocol (IP) baru.
”Blokir domain, bisa buka domain baru lagi. Akhirnya kuat-kuatan apalagi kalau duitnya banyak,” ujar peraih gelar doktor dari University of Manitoba, Kanada itu.
Dia mencontohkan pemblokiran situs judi akan kesulitan karena perputaran uang yang bisa jadi sangat besar. Sehingga pemilik situs dengan mudah membuka situs baru.
Tak hanya itu, menurut Budi, pemblokiran situs itu dengan mengais (crawling) itu bisa jadi alat yang berbahaya untuk kebebasan berpendapat.
Sebab, tak menutup kemungkinan pemerintah bisa jadi akan menutup pula situs-situs yang tidak sejalan dengan kebijakannya.
Mengatasi konten negatif dengan pemblokiran situs dengan mengais (crawling) berpotensi membatasi kebebasan berpendapat.
- Fitur Ini Pastikan Penayangan Iklan di SnackVideo Tak Terkait Konten Berbahaya
- SnackVideo Hapus Konten Pelanggaran Sepanjang Semester I 2023, Sebegini Jumlahnya
- Oklin Fia Sempat Mengurung Diri Gegara Dihujat Warganet
- Bikin Gaduh Gegara Konten Jilat Es Krim, Oklin Fia Memohon Hal Ini
- Kemenkominfo Edukasi Para Pelajar Didik Waspadai Jejak Digital di Internet
- Kominfo Blokir Akun YouTube Jozeph Paul Zhang