Atasi Krisis Listrik Butuh Rp30 T
Selasa, 17 November 2009 – 14:09 WIB
JAKARTA- Krisis listrik yang melanda seluruh negeri ini membutuhkan dana yang sangat besar untuk mengatasinya. Paling tidak, negara harus menyiapkan Rp30 triliun untuk mengatasi kelangkaan listrik tersebut. Hal itu dikemukakan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa usai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Jakarta (17/11). Menurut dia, hasil pertemuan singkat itu, Presiden SBY meminta departemen terkait bersama PLN mencarikan solusi yang cepat dan akurat. “Bapak Presiden minta dicarikan solusi yang cepat dan tepat agar krisis ini bisa diatasi. Kami akan mengadakan berbagai pendekatan. Kami sudah hitung dana yang dibutuhkan, memang cukup besar sekitar Rp30 trilun, DKI Jakarta saja butuh Rp5,6 triliun. Dana itu untuk mengatasi listrik saja.”
Hatta yang didampingi sejumlah menteri seperti Meneg BUMN Mustafa Abubakar, Meneg ESDM Darwin Zahedy, Mensesneg Sudi Silalahi, Dirut PLN Fachmi Mochtar, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu mengatakan diundang presiden menjelaskan tentang masalah yang timbul dalam mengatasi kelangkaan listrik, baik jangka pendek maupun dalam darurat.
Baca Juga:
Secara nasional, terang Hatta, masalah nasional karena adanya pemadaman listrik di daerah-daerah di seluruh provinsi di tanah air. “Ada beberapa daerah yang mengalami pemadaman, seperti pada sistem Sumbagut (Sumatera bagian Utara), Tanjung Pinang, Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan), Minahasa, Sulsel, Palu, Kendari, dan pada sistem Tarakan,” ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Krisis listrik yang melanda seluruh negeri ini membutuhkan dana yang sangat besar untuk mengatasinya. Paling tidak, negara harus menyiapkan
BERITA TERKAIT
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak