Atasi Krisis Listrik, Usul PLN Dipecah jadi Empat

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Agus Tony Poputra, memperkirakan krisis listrik di Indonesia masih akan terus terjadi.
Terlebih, luas jangkauan layanan PLN yang meliputi seluruh wilayah Indonesia membuat perusahaan plat merah itu tidak fokus.
Mengingat Jawa dan Bali memiliki infrastruktur pendukung yang jauh lebih baik, maka investasi PLN banyak diarahkan ke wilayah ini.
Sebaliknya kawasan lain terutama Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang merupakan wilayah kepulauan dan terbatas dalam infrastruktur pendukung sehingga investment cost-nya tinggi, menjadi prioritas kesekian.
“Bila kondisi ini terus dibiarkan, maka wilayah-wilayah di luar Jawa dan Bali semakin tertinggal dalam investasi, karena investor potensial mensyaratkan ketersediaan energi listrik,” ucap Agus dalam siaran persnya, Selasa (9/9).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, berbagai upaya serius harus dilakukan pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah.
"Salah satunya adalah dengan melakukan spin off atau memecahkan diri menjadi beberapa anak usaha PT PLN. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan energi listrik dalam menjaga momentum perekonomian nasional," serunya.
Untuk pemetaannya, kata Agus, Pulau Jawa dan Bali disatukan, mengingat kedua daerah ini memiliki banyak industri. Sehingga PLN di wilayah itu dapat melakukan subsidi silang dengan kebutuhan listrik rumah tangga.
JAKARTA - Pengamat Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Agus Tony Poputra, memperkirakan krisis listrik di Indonesia masih akan terus
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang