Atasi Krisis Pangan Hingga Jaga Stabilitas Kawasan jadi Fokus Indonesia di KTT ASEAN Plus Three
Dalam pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN sebelumnya, Menko Airlangga menjelaskan bahwa isu ketahanan pangan juga akan diangkat menjadi salah satu prioritas ekonomi pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi krisis pangan.
Terkait dengan langkah antisipasi resesi ekonomi di kawasan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa berbagai perangkat finansial anggota APT harus dijalankan dengan saling bersinergi, khususnya melalui Chiang Mai Initiative Multilateralisation.
Selain itu, juga ditekankan mengenai pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi yang erat antarlembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi sumber daya domestik, dan kecermatan menjaga inflasi.
“Ketika ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas,” ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta itu juga menjelaskan bahwa stabilitas, keamanan dan perdamaian di kawasan mutlak diperlukan dan menekankan agar hukum internasional untuk selalu dihormati.
Sementara itu, kompetisi juga harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik.
“Apabila kita mampu melakukan semua itu, saya yakin kawasan kita akan terus menjadi epicentrum of growth,” pungkas Presiden Jokowi
Fokus Atasi Krisis Pangan dan Resesi Ekonomi serta Menjaga Stabilitas Kawasan Dihadirkan Indonesia dalam KTT ASEAN Plus Three
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus