Atasi Polusi Udara di Jakarta, Lestari Moerdijat Tekankan Kolaborasi Seluruh Pihak

Namun, masih banyak masyarakat yang melakukannya.
Selain itu, ia juga menyoroti masih kurangnya kuantitas armada transportasi publik yang dapat diakses warga Jakarta sehingga masyarakat masih memilih memakai kendaraan pribadi yang berimbas pada naiknya polusi udara.
Direktur Eksekutif Nasional WALHI Zenzi Suhadi menilai Jakarta sebagai kota sudah gagal sebagai kota yang manusiawi dan lestari.
Menurutnya, dalam perspektif lingkungan, alam di Jakarta sudah tidak mampu mereduksi polusi dan output dari industri. Hal ini disebabkan semakin menghilangnya ruang terbuka hijau.
Wartawan senior Saur Hutabarat dalam kesempatan itu mempertanyakan kebijakan keefektifan kebijakan ganjil-genap yang diberlakukan untuk mengurangi kemacetan.
Menurutnya, kebijakan ini justru menambah kemacetan dan menambah emisi karena pengguna jalan harus berputar-putar mencari jalan.
Kebijakan ini juga mudah diakali yang punya uang dengan membeli lebih dari satu mobil.
Saur mendorong agar kebijakan pemerintah dalam mengatasi kemacetan dan pencemaran udara lebih condong ke transportasi publik, terutama kereta api.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat sampaikan sejumlah solusi untuk mengatasi polusi udara di Jakarta, simak selengkapnya
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Pentingnya Koordinasi Lintas Wilayah untuk Atasi Krisis Udara di Jabodetabekpunjur
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem