Atasi Rusuh, PM Inggris Izinkan Polisi Pakai Water Cannon
Kamis, 11 Agustus 2011 – 14:32 WIB
Tapi, sejak pertama meletus pada Sabtu malam lalu (6/8) waktu setempat di Tottenham, London Utara, terbukti bahwa pendekatan persuasif itu gagal menghentikan bara kerusuhan. Bukannya mengecil, amukan massa itu kini menyebar ke kota-kota besar Inggris lainnya. Terutama yang berada di wilayah tengah, yaitu West Bromwich, Birmingham, Wolverhampton, Manchester, Liverpool, Leicester, dan Nottingham.
Akibatnya, 1.000 orang lebih ditangkap di seantero Inggris terkait kerusuhan massa terburuk di negeri itu selama tiga dekade terakhir dan diperkirakan mengakibatkan kerugian ratusan juta poundsterling tersebut. Khusus di London yang menjadi episentrum insiden yang awalnya dipicu penembakan seorang gangster bernama Mark Duggan pada Kamis lalu (4/8) itu, di antara 768 orang yang ditangkap, 167 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Selain itu, tiga pria warga Birmingham - dua di antaranya bersaudara - yang berusaha melindungi tempat usaha cuci mobil mereka tewas tertabrak kendaraan yang dinaiki massa anarkis. Di Birmingham juga, seorang polisi dikabarkan tertembak dan mobil-mobil dibakar. Sedangkan di Nottingham, dua kantor polisi diserang dan mengakibatkan delapan orang luka-luka.
Di London, seorang mahasiswa asal Malaysia yang baru sebulan menuntut ilmu di Kaplan International College, Aysraf Haziq, juga menjadi korban pengeroyokan dan perampokan dua kelompok pemuda berbeda di Barking, bagian timur ibu kota Inggris. Insiden yang menimpa Aysraf itu terekam kamera Abdul Hamid, 23, yang tinggal di sebuah flat dekat lokasi kejadian.
LONDON - Pemerintah Inggris mulai mengambil tindakan lebih keras untuk mengatasi amuk massa yang bermula di London dan kini menyebar ke berbagai
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer