Atasi Rusuh, PM Inggris Izinkan Polisi Pakai Water Cannon
Kamis, 11 Agustus 2011 – 14:32 WIB
Hamid kemudian mengunggah rekamannya itu ke YouTube dan langsung berbuah kecaman kepada kelompok penyerang dan simpati untuk Aysraf. Saat kejadian itu, Aysraf bersepeda bersama seorang teman hendak menuju ke rumah teman mereka untuk berbuka puasa bersama.
Tapi, di tengah perjalanan mereka dihadang belasan anak-anak muda mengenakan balaclava atau masker penutup kepala. Teman Asyraf berhasil meloloskan diri, tapi tidak demikian halnya dengan Asyaraf yang lantas dihajar beramai-ramai. Dia mengalami cedera cukup parah di wajah dan rahang sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Kemudian, datang kelompok lain yang awalnya tampaknya bermaksud menolong Asyraf yang tergeletak di lantai trotoar. Tapi, ternyata kelompok kedua itu mengambil dompet dan ponsel si mahasiswa malang tersebut. Hamid mengatakan, dirinya sebenarnya bermaksud menolong, tapi keder melihat banyaknya jumlah pemuda yang menghajar dan merampok Asyraf.
Wan Azim, pejabat konsuler pada Komisi Tinggi Malaysia di London, yang menjenguk Asyraf di rumah sakit mengatakan bahwa mahasiswa 20 tahun itu membutuhkan operasi. "Dia benar-benar berada di tempat dan waktu yang salah. Tapi, semangatnya tetap tinggi," ujarnya kepada Daily Telegraph.
LONDON - Pemerintah Inggris mulai mengambil tindakan lebih keras untuk mengatasi amuk massa yang bermula di London dan kini menyebar ke berbagai
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer