Atasi Shortage, Tata Suplai Gas Domestik
Rabu, 08 Oktober 2008 – 10:43 WIB
JAKARTA - Kebijakan sektor gas nasional segera ditata. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan pasokan atau shortage gas di dalam negeri (domestik). Menurut Wakil Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) Abdul Muin, perbaikan kebijakan sektor gas selanjutnya akan difokuskan pada penataan mata rantai pasokan gas nasional, terutama ke pasar domestik. ''Sebab kalau tidak, maka akan selalu ada gap shortage di pasar domestik,'' ujarnya di Jakarta, Selasa (7/10). Muin mengakui, intensitas koordinasi antarsektor dalam penyediaan suplai gas domestik masih belum konsisten. ''Untuk itu, seluruh stakeholder dari Departemen ESDM, BPMigas, produsen maupun konsumen akan duduk bersama, menyusun perencanaan jangka panjang yang akan dievaluasi setiap tahun untuk kerangka tujuan jangka pendek,'' ujarnya.
Muin mengatakan, penataan akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari sektor hulu atau produksi gas, selanjutnya ke sektor transportasi hingga sektor konsumen. ''Ini nanti akan menuju pada penjadwalan pengiriman gas,'' jelasnya.
Baca Juga:
Menurut Muin, yang pertama akan dilakukan adalah mengumpulkan informasi tentang kebutuhan gas, baik pelanggan industri langsung atau pelanggan yang membeli melalui pedagang seperti Perusahaan Gas negara (PGN) atau Pertamina. ''Nanti dihitung seberapa banyaknya, kemudian dilihat akses pasokannya. Semuanya harus didata secara menyeluruh. Sebab, gas ini tidak bisa di-develop dalam waktu singkat. Jadi, semua perlu persiapan,'' paparnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kebijakan sektor gas nasional segera ditata. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan pasokan atau shortage gas di dalam
BERITA TERKAIT
- Soal RPMK IHT, Anggota DPR RI Ingatkan Pemerintah Pertimbangkan Dampak Hulu Hingga Hilir
- Munaslub Kadin Dinilai Bertentangan dengan Visi Besar Prabowo Soal Persatuan
- MIND ID Dukung Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Mineral
- INDEF: Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dibuat Terburu-buru
- Pertamina Optimistis Bisa Kembangkan Bisnis Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
- KAI Logistik Perkuat Konektivitas Layanan