Atasi Siswa Membolos Otoritas NT Tugaskan Polisi Berjaga Di Sekolah
Demi menekan tingkat siswa yang membolos dan berurusan dengan hukum, Pemerintah Wilayah Utara Australia (NT) akan menempatkan polisi untuk bertugas di sejumlah sekolah.
Program ini akan memperkenalkan sejumlah aparat kepolisian untuk bertugas di 10 sekolah pada Senin (15/10/2018) saat musim sekolah dimulai kembali dengan tujuan untuk menyasar anak-anak yang berisiko membolos dari sistem pendidikan.
Model pengerahan aparat polisi ke sekolah-sekolah ini awalnya diperkenalkan pada 1980-an, tetapi diubah oleh pemerintahan Partai Liberal di NT sebelumnya, yang mengurangi kehadiran fisik petugas di sekolah-sekolah.
"Kami akan bekerja keras menindak ketidakhadiran, meminimalkan tingkat skorsing, tetapi yang paling penting adalah tercapainya tujuan jangka menengah dan panjang, yakni meningkatnya hubungan antara pelajar dengan petugas polisi kami," kata Wakil Komisaris Polisi NT, Michael Murphy.
"Kami panutan, kami bisa membimbing siswa."
Photo: Organisasi Induk Warga Aborijin di Wilayah Utara Australia (APONT) menentang polisi yang ditugaskan ke sekolah-sekolah di persenjatai. (AAP: James Ross)
Namun, program tersebut telah memicu kekhawatiran dimana kehadiran polisi dapat "mengkriminalisasi" siswa.
"Ini benar-benar mendorong rasa takut di hati saya," kata Shahleena Musk, seorang pengacara senior di Pusat Hukum Hak Asasi Manusia, setelah mengetahui bahwa program itu akan diperkenalkan.
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan