Atasi Stunting dan Kemiskinan, Heru Budi Undang Menko Muhadjir Bahas Ini

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengupayakan pemutakhiran data untuk mengatasi kemiskinan dan stunting.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pemutakhiran data dilakukan dengan membahas Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan Carik Jakarta.
Pemutakhiran data ini dibahas bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rahman Arief, serta perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Tadi kami laporkan kepada Bapak Menteri ada kurang lebih sekitar 3.009.000 warga yang berada dalam semesta data DTKS, P3KE dan Carik," ucap Heru, Kamis (16/2).
Selain itu, pelaporan secara tertulis kepada kementerian juga terus dilakukan secara berkala.
"Kami sudah bekerja sama dengan Pak Menkes untuk menurunkan stunting. Insyaallah bisa sama-sama kamu wujudkan target turun sebagaimana diamanatkan oleh Bapak Presiden," kata dia.
Sementara itu, menurut Muhadjir, pertemuan tersebut dilakukan untuk berkoordinasi terkait tiga program super prioritas sesuai amanat presiden.
Program tersebut, yakni pengurangan stunting, pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, dan revitalisasi vokasi dalam rangka menyiapkan warga usia produktif dalam memasuki dunia kerja.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengupayakan pemutakhiran data untuk mengatasi kemiskinan dan stunting.
- Pelindo Siap Dukung Pencegahan Stunting di Kota Kupang
- Rano Karno Bakal Lanjutkan Ide Heru Budi untuk Bangun Pulau Sampah
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- PNM Gelar 'Madani Care Stunting' di Desa Towale, Donggala
- Soal Prevalensi Stunting, Sihar Sitorus Sebut Indonesia Perlu Belajar dari Peru
- Ribka Kritisi Penghentian Beasiswa: Masa Depan Dokter Dipersulit, Rakyat Ditumbalkan