Atikoh Ganjar Ungkap Tempe itu Superfood, Sering Dikonsumsi Rakyat, Tetapi
jpnn.com, PROBOLINGGO - Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti terekam membeli tempe ketika blusukan ke Pasar Baru Kota Probolinggo, Jalan Cut Nyak Dien, Tisnonegaran, Kecamatan Mayangan, Jawa Timur, Jumat (26/1).
Dia mengatakan tempe yang menjadi makanan tradisional Indonesia sebenarnya superfood yang penuh protein selain susu.
“Tempe itu sebetulnya super food karena hasil olahan fermentasi dan proteinnya bagus, komposisi proteinnya itu termasuk yang paling lengkap dan itu bisa dicerna oleh siapa pun,” kata Atikoh ditemui di area depan Pasar Baru Kota Probolinggo, Jumat.
Mantan wartawan itu pun mengungkapkan produk fermentasi kedelai seperti tempe dan tahu saat ini masih menjadi penggerak ekonomi lokal.
Namun, kata dia, para pengrajin tahu dan tempe terkadang sulit menyiapkan produk lantaran bahan baku kedelai yang impor.
"Makanya harapannya saya sempat diskusi dengan teman-teman pengrajin tahu dan tempe harapannya ada sustainability ketersediaan kedelai,” kata Siti Atikoh.
Dia berharap Indonesia ke depan bisa mewujudkan kedaulatan kedelai, sehingga para pengrajin tidak kesulitan membuat superfood seperti tempe.
“Harapannya ke depan bisa tercipta kedaulatan kedelai. Tiap hari masyarakat di Indonesia, kan, makan tempe, dan ini sudah terbukti secara ilmiah, secara akademis benar-benar superfood, di mana proteinnya sangat tinggi, lengkap, asam aminonya lengkap,” kata Atikoh.
Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti menyoroti masih impornya kedelai yang menjadi sumber bahan baku tempe dan tahu.
- Bea Cukai Tanjung Perak Genjot Efisiensi Pelayanan Lewat Pengujian Pemindai Kontainer
- Pemerintah Impor 200 Ribu Sapi Perah untuk MBG, Wow!
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Kreasi Sakti Mandiri
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Progresif Membantu APBN 2024 Tumbuh Positif
- Tumbuh Positif, Penerimaan Bea Cukai hingga Akhir 2024 Capai Rp 300,2 Triliun