Atlet Transgender Berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020, Begini Penjelasan IOC
Kamis, 29 Juli 2021 – 21:43 WIB
Dia juga mengatakan Hubbard memiliki kelebihan yang menguntungkannya sebagai atlet angkat besi yang berkompetisi di olimpiade karena pernah melalui masa pubertas sebagai laki-laki.
"Ada banyak aspek fisiologi dan anatomi, serta sisi mental yang berkontribusi pada performanya di olimpiade," ujar Budgett.
Menurut laporan Guardian, IOC menyatakan wanita transgender dapat bersaing di kategori wanita tanpa operasi penggantian kelamin selama mereka menjaga kadar testosteron total dalam serum di bawah 10 nanomoles per liter. (mcr9/jpnn)
IOC menanggapi partisipasi Laurel Hubbard sebagai atlet transgender pertama yang mengikuti olimpiade.
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih
BERITA TERKAIT
- Megan C Sutanto Bermimpi Bisa Berlaga di Olimpiade
- Michelle Elizabeth Surjaputra Resmi Pimpin FTI DKI Jakarta 2024-2028
- Kejurnas Angkat Besi Junior Pupuk Indonesia 2024 Diikuti Atlet Aceh hingga Papua Pegunungan
- Pupuk Indonesia Berkontribusi pada Olahraga Angkat Besi, Hasilkan Medali Emas Olimpiade
- Warganet: Pembukaan Olimpiade Paris Beda Kelas dengan Asian Games 2018
- Ganda Putri Thailand Ini Berniat Gantung Raket setelah Olimpiade