Atletik Tetapkan Desentralisasi
Kamis, 21 Februari 2013 – 18:36 WIB
JAKARTA - PB PASI tetap mengandalkan pola desentralisasi saat menggelar Pelatnas 2013. Wakabid Binpres PB PASI Paulus Lay mengatakan, pola itu dipilih karena merupakan solusi terbaik untuk menghadapi berbagai even di sepanjang 2013.
"Meskipun desentralisasi, tapi tetap akan terpusat. Artinya tetap akan ada evaluasi dari berbagai perkembangan yang ditunjukkan para atlet," terang Paulus di Jakarta Kamis (21/2). Dengan pola desentralisasi, para atlet dan pelatih tak lagi harus berlatih di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Mereka dibebaskan untuk berlatih di daerah yang sudah disepakati. Ambil contoh Pelatnas khusus sprinter. Saat ini, Pelatnas untuk pelari cepat dipusatkan di Surabaya, Jatim. Sementara untuk maraton ditetapkan di Salatiga.
Paulus menambahkan, hal itu memberikan banyak keuntungan untuk PB PASI. Salah satunya ialah tidak adanya penumpukan di Stadion Madya. Saat ini, Stadion Madya hanya digunakan untuk latihan lompat galah. Namun, sebentar lagi bakal banyak atlet yang berlaga di stadion itu. Di antaranya ialah lempar cakram maupun lempar lembing.
Baca Juga:
"Evaluasi yang dilakukan tetap sesuai dengan standar. Ini kan cabor terukur. Jadinya semuanya sudah bisa dilihat dari catatan yang mereka bukukan," tambah Paulus.
JAKARTA - PB PASI tetap mengandalkan pola desentralisasi saat menggelar Pelatnas 2013. Wakabid Binpres PB PASI Paulus Lay mengatakan, pola itu dipilih
BERITA TERKAIT
- Liverpool Vs Real Madrid: 10 Pemain Absen Termasuk Vinicius
- Indonesia Masters 2025: Ginting Bicara Kenangan
- Banjir Pelatih Asing di Piala AFF 2024, Hanya Ada 1 Lokal
- Luar Biasa! 2 Pemain Non-Pelatnas PBSI Lulus BWF World Tour Finals 2024
- Begini Persiapan Megan C Sutanto Menuju Laga Olimpiade
- Inilah Kontestan BWF World Tour Finals 2024, Ngeri di Tunggal Putra