Aturan Belum Lengkap, KPU Tolak E-Voting
Senin, 03 Mei 2010 – 23:16 WIB
JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) A Hafiz Anshary menegaskan, pihaknya tidak sependapat bila di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada 26 Agustus 2010, menggunakan sistem e-voting. Alasannya, penggunaan e-voting belum punya payung hukum. Jika tetap dilaksanakan tapi belum ada aturannya, KPU tak mau disalahkan apbila ada masalah di kemudian hari. Hafiz juga membantah jika ada surat permintaan dari Bupati Jembrana yang menginginkan agar pada Pilkada diterapkan e-voting. “Seingat saya belum ada suratnya,” katanya.
”Secara pribadi saya berpendapat coblos dulu. Sebab kalau itu nanti ada masalah, karena orang bisa bilang itu pasti ketahuan pilihan dia, karena operator kan tahu sehingga kerahasiannya tidak terjamin,” kata Hafiz di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD yang dipimpin Farouk Muhammad di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Senin (3/5).
Baca Juga:
Meski Kabupaten yang dipimpin I Gede Winasa berhasil menyelenggarakan pemilihan umum dengan sistem elektronik (e-voting) untuk 54 kepala dusun di 31 desa yang dimulai sejak pertengahan tahun 2009, namun menurut Hafiz peralatannya belum mencukupi secara keseluruhan untuk diterapkan pada Pilkada.
Baca Juga:
JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) A Hafiz Anshary menegaskan, pihaknya tidak sependapat bila di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
BERITA TERKAIT
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta