Aturan COVID-19 di Sydney Akan Dilonggarkan, Tapi Dampaknya Akan Dirasakan Lama Oleh Warga

Bagi Ehab Hadi, seorang migran asal Irak, yang tinggal di Bonnyrigg, keluarganya memiliki anggota yang sangat banyak.
"Adikku sama seperti bagian dari keluargaku, begitu juga dengan ibuku yang tinggal bersamaku," katanya.
"Tidak bisa melihat mereka atau tidak bisa bertemu keponakan saya yang baru lahir sangatlah sulit."
Ehab tidak sendiri. Laporan tersebut menemukan ada gagasan yang saling bertentangan dengan yang dimaksud rumah tangga.
Lebih dari 50 persen responden mengatakan pembatasan bertemu keluarga, karena mereka tinggal di rumah lain, menyebabkan stres besar.
Banyak warga yang menyatakan mereka "tidak dapat menghadapinya" saat harus dipisahkan.
"Kita perlu melihat ke depan dan membingkai strategi kita pasca pandemi nantinya, tetapi itu akan sulit karena tidak ada solusi jangka panjang dan kita semua harus terlibat," kata Dr Archana.
Pemimpin komunitas Fairfield, Basha Hanna mencoba melawan rasa takut dan pikiran negatif dengan mengunggah video musiknya sendiri dari lagu-lagu daerah negara asalnya.
Bagi warga Australia yang memiliki budaya kekerabatan keluarga yang sangat kuat, berpisah di saat 'lockdown' telah menimbulkan tekanan batin
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya