Aturan COVID-19 di Sydney Akan Dilonggarkan, Tapi Dampaknya Akan Dirasakan Lama Oleh Warga
Bagi Ehab Hadi, seorang migran asal Irak, yang tinggal di Bonnyrigg, keluarganya memiliki anggota yang sangat banyak.
"Adikku sama seperti bagian dari keluargaku, begitu juga dengan ibuku yang tinggal bersamaku," katanya.
"Tidak bisa melihat mereka atau tidak bisa bertemu keponakan saya yang baru lahir sangatlah sulit."
Ehab tidak sendiri. Laporan tersebut menemukan ada gagasan yang saling bertentangan dengan yang dimaksud rumah tangga.
Lebih dari 50 persen responden mengatakan pembatasan bertemu keluarga, karena mereka tinggal di rumah lain, menyebabkan stres besar.
Banyak warga yang menyatakan mereka "tidak dapat menghadapinya" saat harus dipisahkan.
"Kita perlu melihat ke depan dan membingkai strategi kita pasca pandemi nantinya, tetapi itu akan sulit karena tidak ada solusi jangka panjang dan kita semua harus terlibat," kata Dr Archana.
Pemimpin komunitas Fairfield, Basha Hanna mencoba melawan rasa takut dan pikiran negatif dengan mengunggah video musiknya sendiri dari lagu-lagu daerah negara asalnya.
Bagi warga Australia yang memiliki budaya kekerabatan keluarga yang sangat kuat, berpisah di saat 'lockdown' telah menimbulkan tekanan batin
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan