Aturan Keamanan Makin Ketat, Kenyamanan Publik Ditingkatkan

Bukan hanya dalam kendaraan, pemerintah Korsel juga membuat para warganya nyaman. Salah satunya soal aturan merokok. Tak semua tempat saat ini memiliki area khusus merokok, seperti yang ditunjukkan saat 2014 silam.
Bahkan, di museum nasional, ruang merokok yang awalnya disediakan di samping gedung, saat ini sudah ditutup. Cara lainnya, dengan meniadakan asbak dan tempat sampah di depan hotel atau toko.
"Pemerintah memang sengaja membuat perokok tidak nyaman. Kalau mereka berani membuang puntung rokok, ada CCTV disana, selanjutnya siap-siap disanksi sampi dengan KRW 100 ribu," tandasnya.
Aturan itu sejatinya sudah berlaku dengan serius kata Lee Hyun-Tae, salah satu petugas keamanan khusus untuk turis yang berjaga di sekitar Dongdaemun Square. Karena itu, area yang dulunya dikhususkan untuk perokok, kini dibongkar. Di lantai-lantai biasanya tempat perokok merokok, kini ditempeli stiker bertuliskan 'no smoking'.
"Tapi aturan itu kalau jam kerja sampai malam sekitar jam 11 masih ditaati. Tapi selepas tengah malam ada saja yang berani, karena memang petugas sudah tak ada," tegas pemuda yang terkena wajib militer berusia 21 tahun tersebut.
Suasana ini memang berbeda saat terakhir kali JPNN datang ke sana pada Oktober 2014 silam. Saat itu, belum ada perubahan signifikan terkait aturan, Namun, kali ini semua aturan itu berubah dan semakin ketata. Sejak awal 2015, aturan-aturan yang lebih ketat itu diterapkan. (dkk/jpnn)
Perubahan signifikan dalam keamanan dan kenyamanan publik ditingkatkan di Korea selatan (Korsel). Peringatan untuk memakai sabuk keselamatan setiap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara