Aturan Otomatis Jadi Pendonor Organ Justru Picu Kelangkaan Donor Organ

Organ jantung baru memberi hidup baru

Salah seorang yang mendapat manfaat dari program transplantasi organ Australia adalah pria asal Sunshine Coast, Wade Eathorne, yang menderita serangan jantung parah saat bekerja di bank pada April 2016.
Dia baru berusia 41 tahun saat itu.
"Saya merasa panas dan berkeringat, lalu semuanya menjadi gelap gulita," kata Eathorne.
"Tidak ada rasa sakit."
Eathorne mengaku dia diberitahu bahwa dia harus dihidupkan kembali sebanyak dua kali - sekali di ambulans dan sekali di Rumah Sakit Nambour - dan ketika dia bangun, dia membutuhkan jantung baru, sebuah gagasan yang awalnya dia tolak.
"Saya pikir, 'Ini tidak masalah. Saya akan bisa mengatasinya. Saya sudah sembuh dari penyakit sebelumnya. Saya akan baik-baik saja'," katanya.
Pikiran itu segera berakhir begitu jelas betapa jantungnya telah rusak.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia