Aturan tak Jelas, Uang Pungut dari Premium dan Solar Rawan Dikorupsi
![Aturan tak Jelas, Uang Pungut dari Premium dan Solar Rawan Dikorupsi](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20151225_070953/070953_148031_SPBU_antre_dl.jpg)
jpnn.com - JAKARTA – Rencana pemerintah memungut dana ketahanan energi dari setiap liter bahan bakar minyak (BBM) yang dibeli rakyat, mendapat sorotan pengamat energi yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara.
Marwan mengatakan, pemerintah memang harus menjelaskan rencana pungutan Dana Ketahanan Energi secara detil.
Sebab, hingga saat ini pun masih banyak ketidakjelasan yang menyertainya. ''Aturan mainnya harus jelas dulu, sebab kalau tata kelola tidak jelas, rawan terjadi KKN (korupsi kolusi nepotisme),'' katanya kemarin.
Menurut Marwan, tata kelola dana pungutan harus benar-benar transparan, mulai dari mekanisme pemungutan, penyimpanan, penggunaan, hingga pengawasannya.
''Pemerintah bisa mencontoh penerapan skema Dana Ketahanan Energi di beberapa negara lain,'' ucapnya.
Kementerian ESDM mengestimasi Dana Ketahanan Energi yang bisa dikumpulkan per tahun berkisar Rp 15 triliun.
Itu berasal dari pungutan Rp 300 per liter untuk solar yang konsumsinya tahun depan diperkirakan 16 juta kiloliter, serta Rp 200 per liter untuk premium dan bahan bakar tertentu lainnya yang konsumsinya diperkirakan 51 juta kiloliter.(wir/owi)
JAKARTA – Rencana pemerintah memungut dana ketahanan energi dari setiap liter bahan bakar minyak (BBM) yang dibeli rakyat, mendapat sorotan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PT Golden Rich Toys Indonesia Sukses Ekspor Ribuan Produk ke Amerika Serikat
- Bank Mandiri Rayakan Penutupan Imlek 2025 Bersama Nasabah HNWI
- Dominasi Emiten Jumbo Tekan IHSG, BEI Didorong Perbanyak IPO Perusahaan Menengah
- Dukung Program 3 Juta Rumah, SIG & PT Timah Karya Persada Properti Jalin MoU
- Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini 11 Februari, Berikut Daftarnya
- Komisi XII DPR Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar Hingga ke Subpangkalan