Aturan Teranyar Rem Pungutan di Sekolah RSBI
Kamis, 02 Juni 2011 – 21:28 WIB

Aturan Teranyar Rem Pungutan di Sekolah RSBI
JAKARTA-- Proses perumusan aturan mengenai sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sudah memasuki tahap akhir. Draf aturan ini akan segera dibahas oleh Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh dan Wamendiknas Fasli Djalal untuk dikaji dan selanjutnya diterbitkan. Akan tetapi, tegas Mansyur, ketentuan di aturan ternyar ini masih merupakan konsep yang disampaikan Balitbang kepada Mendiknas. Selain itu, pihaknya juga akan tetap memperhatikan dan melaksanakan amanat konstitusi. "Intinya, nanti sekoklah RSBI tidak harus menggunakan sertifikat lisensi. Yang terpenting adalah mengadopsi kurikulumnya," imbuh Mansyur.
"Mungkin dalam waktu satu sampai dua bulan akan rampung," Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Mansyur Ramli di Jakarta, Kamis (6/2).
Dikatakan, di aturan RSBI terbaru ini tidak akan ada perubahan secara menyeluruh. Hanya saja, lanjut Mansyur, pemerintah akan lebih memperdalam di beberapa hal. Antara lain, penyesuaian dengan peraturan perundang-undangan, istilah-istilah, konsep dan sebagainya. Kedua, pertajam imperasinya. "Misalnya, di konstitusi dinyatakan pemerintah menjamin terselenggaranya pendidikan dasar tanpa dipungut biaya. Itu mengikat. Jadi mulai SD - SMP tidak boleh dipungut biaya. Memang biaya makin mahal, tetapi biaya harus dibebankan kepada pemda," paparnya.
Baca Juga:
JAKARTA-- Proses perumusan aturan mengenai sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sudah memasuki tahap akhir. Draf aturan
BERITA TERKAIT
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran
- Ganesha Operation dan FT UNDIP Bantu Siswa Menghadapi Persaingan Masuk PTN
- Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan
- Penjelasan Resmi tentang Kurikulum Berbasis Cinta, Silakan Disimak
- Perpres Tukin Dosen & ASN Kemdiktisaintek Terbit, 3 Menteri Ungkap 5 Poin Penting
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung