Atut Resmi Dicopot dari Kepengurusan Golkar
Sabtu, 25 Januari 2014 – 05:43 WIB
JAKARTA - Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiyah kini tidak lagi menjadi bagian dari struktur kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar). Tersangka kasus suap tindak pidana korupsi itu resmi dicopot dari kepengurusan DPP Partai Golkar.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Leo Nababan menyatakan, terhitung sejak Kamis (23/1) Atut tidak lagi menjabat ketua bidang pemberdayaan perempuan dan wakil bendahara DPP Partai Golkar. "Atut secara struktural sudah dibebaskan di Partai Golkar sebagai ketua," ujar Leo di kantor KPU, Jakarta, Jumat (24/1).
Baca Juga:
Leo menjelaskan, keputusan yang disahkan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham itu penting bagi masing-masing pihak. Untuk Atut, diharapkan yang bersangkutan bisa berfokus menyelesaikan masalah hukumnya. "Bukan berarti Partai Golkar melepaskan begitu saja," kata Leo. Golkar akan tetap memberikan bantuan hukum kepada Atut. Bantuan itu juga berlaku bagi kader-kader Golkar lainnya yang sedang terbelit proses hukum. "Bantuan hukum tersebut dipimpin langsung oleh Prof Muladi," jelasnya.
Baca Juga:
"Kader yang akan menggantikan sudah banyak. Ibarat pepatah mati satu tumbuh seribu. Jadi, kami yakin Golkar tidak pernah bergantung kepada satu individu," tandasnya.
JAKARTA - Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiyah kini tidak lagi menjadi bagian dari struktur kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar). Tersangka
BERITA TERKAIT
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya