Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas Sampaikan Menulis Bisa Membentuk Peradaban

Karena itu, Ibas menegaskan penulis sangatlah penting.
Bukan hanya sekedar ketrampilan untuk mencari uang semata tetapi juga bisa membentuk peradaban.
"Lewat menulis kita bisa menyampaikan gagasan. Lewat menulis kita bisa merekam sejarah. dan Lewat menulis kita bisa menawarkan solusi," tegasnya.
Karya tulis yang dimaksud Ibas di sini adalah berupa apa saja, mulai dari buku romansa, cerpen jenaka, esai akademia, hingga opini kritis, dan lainnya.
“Penulis memiliki kapasitas dalam dalam membentuk jiwa generasi dan mengarahkan semangat zaman bangsa. Menulis juga membangun peradaban. Peradaban yang lebih maju dan karya tulis itu bisa live forever,” katanya.
Terakhir, Ibas mengutip sebuah kalimat dari novelis Andrea Hirata dan Pramoedya Ananta Toer.
Andrea Hirata berkata: ‘bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi’, saya pikir kalian adalah penulis, kalian tidak sedang bermimpi, tapi kalian hidup dalam membuat mimpi-mimpi itu.
Pramoedya Ananta Toer berkata: ‘orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.'
Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) melakukan audiensi dengan penulis muda perempuan Indonesia, simak pesannya
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Ibas Sebut Seni Ilustrasi Berpotensi Mendorong Perekonomian
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda
- Neng Eem Puji Keputusan Presiden Prabowo yang Umumkan Ojol dapat THR
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Pentingnya Regenerasi demi Keberlangsungan Seni Ukir Jepara