Audit Forensik Century, BPK Periksa 80 juta Transaksi
Sisir 20 ribu Rekening
Jumat, 09 Desember 2011 – 21:42 WIB

Audit Forensik Century, BPK Periksa 80 juta Transaksi
JAKARTA - DPR terus menanti hasil audit forensik oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap aliran dana talangan (bailout) untuk Bank Century. Hingga kini, audit forensik itu memang belum tuntas seluruhnya.
Wakil Ketua BPK, Hasan Bisri mengungapkan bahwa pihaknya menemui kendala dalam melakukan audit forensik. Ditemui di sela-sela peringatan Hari Antikorupsi di KPK, Jumat (9/12), Hasan mengatakan, BPK harus memeriksa sekitar 20 ribu rekening dengan 80 juta transaksi keuangan. "Terlalu banyak rekening yang harus kita lihat," bebernya.
Kendala lain adalah masih buronnya dua mantan pemilik Century yaitu Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al Warraq, serta adik kandung Robert Tantular, Dewi Tantular. Menurut Hasan, BPK tetap harus meminta keterangan dari Hesham, Rafat ataupun Dewi.
Hal itu berbeda saat BPK melakukan audit investigasi yang telkah diserahkan ke Panitia Angket kasus Century tahun lalu. Saat itu, kata Hasan, BPK cukup meminta keterangan dari Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan dan manajeman Bank Century. "Tapi sekarang kita harus meminta keterangan grupnya Robert Tantular yang buron sampai sekarang. Ini persoalannya, keluarga dan teman-teman Robert Tantular itu sudah buron," bebernya.
JAKARTA - DPR terus menanti hasil audit forensik oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap aliran dana talangan (bailout) untuk Bank Century.
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar