Audit Hambalang Tahap II, BPK Temukan Anomali Anggaran
Rabu, 29 Mei 2013 – 07:30 WIB

Audit Hambalang Tahap II, BPK Temukan Anomali Anggaran
JAKARTA - Bola panas kasus Hambalang terus bergulir. Kali ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya anomali atau kejanggalan dalam proses anggaran pembangunan pusat pelatihan olahraga atau sports center Hambalang. Setelah didesak, Hadi hanya bersedia memberi sedikit bocoran terkait temuan anomali anggaran. Mantan dirjen pajak itu mengatakan, kejanggalan dalam anggaran proyek Hambalang terkait dengan adanya pembintangan atau pemblokiran anggaran. "Ada APBN yang dibintangi, tapi DIPA-nya tidak dibintangi. Ada pula yang APBN-nya tidak dibintangi, DIPA-nya dibintangi," ucapnya.
Ketua BPK Hadi Poernomo mengatakan, anomali anggaran tersebut merupakan salah satu temuan dalam audit Hambalang tahap II yang kini tengah dikerjakan BPK. "Kalau anomali ini dibuka, anda akan kaget karena sangat mengejutkan," ujarnya saat memberikan paparan perkembangan audit Hambalang di Kantor BPK kemarin (28/5).
Baca Juga:
Sayangnya, Hadi hanya bisa membuat penasaran puluhan wartawan yang kemarin mendatangi Kantor BPK. Sebab, menurut dia, temuan tersebut tidak boleh diungkap sebelum seluruh audit tuntas dikerjakan. Karena menyangkut anggaran, apakah berarti melibatkan pejabat Kementerian Keuangan" "Ini bisa terkait pejabat manapun, sabar saja dulu," katanya diplomatis.
Baca Juga:
JAKARTA - Bola panas kasus Hambalang terus bergulir. Kali ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya anomali atau kejanggalan dalam proses
BERITA TERKAIT
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo